Cerita kali ini bermula dari dua perjalanan menuju Perusahaan sekaligus perkebunan buah terbesar di Indonesia yang berada di Lampung Tengah dan Lampung Timur. Sebelum dimulai ceritanya, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Kepala Bidang PTKDN Disnakertrans Bandarlampung karena telah mengajak saya mengelilingi dua kawasan perusahaan penghasil dan pengekspor buah berkualitas. Kalau Bapak baca tulisan saya ini, sure saya sangat senang bisa dapat pengalaman tempo hari dan gak kapok diajak lagi mengunjungi lebih banyak perusahaan yang berkaitan dengan izin Disnakertrans Bandarlampung, hehe.
Satu hal yang saya
sesali, sudah bilang lama dengan Pak Kabid bahwa saya akan menuliskannya di
Blog Pribadi, namun terlalu lama membutuhkan waktu untuk segera menuliskannya. Alhasil,
banyak foto yang saya ambil di Handphone lama hilang tanpa jejak, padahal
sekarang saya sangat butuh foto-foto di dua perusahaan tersebut. Tapi, gak masalah
karena saya memang harus menuliskannya agar tak lebih banyak lagi memori yang
hilang dari perjalanan seru ke dua perusahaan besar di Provinsi Lampung.
Hari pertama kami
berkunjung ke PT NTF (Nusantara Tropical Farm). Tujuan Pak Kabid beserta
wakilnya mendatangi perusahaan ini adalah ingin melakukan pengecekkan terhadap
urusan izin para Tenaga Kerja Asing (TKA) yang dipekerjakan di PT Nusantara
Tropical Farm. Salut dengan Pak Kabid PTKDN beserta timnya yang mau terjun
langsung ke lapangan mengunjungi setiap perusahaan yang ada di Provinsi
Lampung, padahal kan bisa saja mereka membuat data fiksi. Kerjaan selesai dan
dana yang dikeluarkan pun bisa dipakai untuk hal lain. Tapi, ya… itu tadi
kerennya Pak Kabid Disnakertrans ini. Beliau berprinsip, mungkin manusia bisa kita bohongi tapi Allah SWT gak pernah tidur.
Lagi-lagi saya berimajinasi, andai semua pemimpin atau kepala di pemerintahan
seperti beliau, pasti semakin damai Indonesia. Oke, di-skip dulu saya ngomongin kerennya Pak Kabid Disnakertrans Bandarlampung,
karena saya harus fokus cerita soal buah untuk diposting di blog kali ini.
Dua jam setengah kami
akhirnya sampai di Kawasan Way Kambas, Labuhan Ratu, Lampung Timur. Dipotong sama
minum es cendol pinggir jalan tentunya. Hari itu sinar matahari dirasa cukup
terik dan sangat mendukung untuk mampir sejenak meneguk segelas es. Sepertinya dampak
dari kabut asap di beberapa daerah di pulau Sumatera cukup berdampak pada panasnya
udara di Lampung Timur waktu itu.
Setelah bertemu dengan
penanggung jawab PT Nusantara Tropical Farm, kami diantar menuju ruangannya. Ngobrol
ngalor ngidul membicarakan urusan utama yakni tentang Tenaga Kerja Asing, dan
saya sendiri malah asik mengamati area kantor dari perkebunan Nusantara
Tropical Farm ini. Setelah selesai obrolan penting antara ibu-ibu dan
bapak-bapak kami pun diajak untuk melihat isi kebun dari PT Nusantara Tropical
Farm, dengan menggunakan mobil khusus milik perusahaan, kami diantar mengelilingi perkebunan mili PT NTF.
Kalian ada yang pernah makan pisang merk Sunpride? Nah pisang Cavendish ini lah yang dibudidayakan oleh mereka. Dengan rasa yang manis dan lembut daging buahnya.
![]() |
Berkeliling kebun dengan mobil milik perusahaan |
Kalian ada yang pernah makan pisang merk Sunpride? Nah pisang Cavendish ini lah yang dibudidayakan oleh mereka. Dengan rasa yang manis dan lembut daging buahnya.
Perjalanan pertama
adalah memasuki kebun jambu kristal. Jadi jambu kristal ini pohonnya pendek,
meskipun demikian cita rasa dari jambu tersebutlah yang membuat saya ketagihan
untuk mencicipi lagi dan lagi. Tak jauh dari kebun jambu kristal ada sebuah
tempat yang digunakan untuk mem-packing jambu-jambu kristal tersebut. Sambil melihat proses pembungkusan buah saya
pun bertanya banyak hal, salah satunya bagaimana memperbanyak tanaman buah dengan
waktu yang singkat dan nantinya panen secara bersamaan. Ternyata
mereka menerapkan sistem kultur jaringan sehingga umur tanaman yang mereka tanam bisa
sama dan lebih praktis untuk menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah yang
besar.
Selain itu yang membuat
kami cukup salut adalah ketika kami melihat semua buah di setiap pohon di NTF
dibungkus rapih, tujuannya agar perkembangan buah tidak terganggu oleh hama
tanaman apapun. Keren, kalau saya sendiri yang bungkusin semua buah di sini,
pasti gemporlah tangan ini. Di perusahaan ini pun kami dijamu dengan makan
siang penuh buah. Kenapa penuh buah? Karena memang banyak sekali buah-buahan
dari mulai mangga, melon, pisang Cavendish, nanas dan lain-lain yang mereka
hidangkan untuk kami. Alhamdulillah.
![]() |
Kebun Jambu Kristal (Sumber Foto: IG brbernadip) |
Safari di perkebunan
milik Perusahaan NTF ini pun berakhir. Senang karena kami mendapatkan banyak
pelajaran dan keinginan, terutama ingin punya bibit-bibit buah unggulan dari
sana, namun sayang peraturan yang cupuk ketat yang tidak memperbolehkan kami
untuk membawa bibit buah tersebut ke luar area perkebunan. Tak apa, karena kami
cukup terhibur dengan membawa pulang pisang Cavendish, jambu kristal dan nanas honi. Pihak perusahaan yang membekali kami oleh-oleh buah dari kebun mereka, terima kasih Bapak dan Ibu.
![]() |
wefie di kebun jambu kristal/ jambu mutiara |
Hari selanjutnya Pak
Kabid kembali mengajak para staf-nya dan tentunya saya untuk berkunjung ke PT
Great Giant Pinapple yang terletak di Terbangi Besar, Lampung Tengah. Sebenarnya
PT Nusantara Tropical Farm dan PT Great Giant Pinapple ini masih dalam satu group
agro industry terbesar di Indonesia yaitu Gunung Sewu Group. Yang membedakan
GGP dari NTF adalah pada perusahaan Great Giant Pinapple ini berfokus pada
produksi nanas kalengan atau nanas siap santap terbesar ketiga di dunia yang
nantinya produk mereka akan diekspor ke lebih dari 33 negara tujuan. Waktu itu
saya dengar, wilayah ASEAN, Jepang, Dubai, Amerika dan masih banyak lagi. Dari info yang kami
dapat, produk mereka berupa nanas kalengan tidak dijual di dalam negeri. Atau kalaupun
dijual pun berupa produk nanas kalengan yang kurang layak untuk diekspor ke
luar negeri, namun bukan produk bekas yang tak layak dikonsumsi. Biasanya terdapat cacat pada kemasan kalengnya.
![]() |
Nanas Kalengan PT GGP (Sumber foto: |
Kalau di perusahaan
Great Giant Pinapple ini kami diberi kesempatan mencoba nanas honi yang merupakan
nanas andalan mereka. Setelah puas merasakan nanas honi yang manis dan segar,
kami dibawa menuju pabrik pengemasan yang pastinya sudah sangat canggih dan
sukup bersih. Kami bertemu dengan salah satu perwakilan Tenaga Kerja Asing yang
berasal dari Jepang. Saya kira cuma warga Indonesia saja yang bercita-cita
kerja di Jepang, di sini lah saya menemukan satu perbedaan mindset saya yang
keliru hehe.
![]() |
Panen nanas honi (Sumber Foto: IG ndaefan) |
Perjalanan di
Perusahaan Great Giant Pinapple pun selesai dan kami melanjutkan kunjungan ke
badan usaha lain yang skalanya lebih kecil dari dua perusahaan ini, dan itu
membuat saya senang, karena selain senangnya jalan-jalan, banyak ilmu yang saya
dapatkan dari kunjungan tak berencana tersebut. Tak berencana itu bagi saya,
karena memang biasanya dadakan saya diajaknya.
Mumpung kami sedang melintas di daerah Terbangi, ada satu lagi hal menarik perhatian kami untuk turun sebentar dari mobil, sebuah warung sederhana di pinggir jalan yang menjual labuh dengan cara unik. labuh-labuh tersebut digantungkan penuh pada pohon, nantinya pembeli tinggal tunjuk saja labuh mana yang ingin mereka beli. Waktu itu kami memutuskan untuk tidak membeli, karena di luar dugaan kami bahwa harga labuh yang mereka jual ternyata mahal. Sayang sekali.
![]() |
Istana Labuh di Terbangi Besar |
Sekali lagi terima
kasih Pak Kabid karena sudah berbaik hati mengajak saya berkunjung ke dua
perusahaan besar di Lampung ini. Semoga Pak Kabid makin banyak rejekinya dan
semoga bisa naik jabatan dari Kepala Bidang menjadi Kepala Dinas Disnakertrans yang amanah suatu hari nanti. Aamiin.
Selanjutnya
kemana lagi langkah kaki saya berpijak? semoga, ya semoga lagi... semoga selalu
ada manfaat dari setiap kunjungan yang saya lakukan baik untuk diri saya
sendiri maupun untuk orang lain.
Wah perjalanannya seru sekali kak
ReplyDeleteYup... seru dan pengen lagi hehe
Deletehemmmm jalan jalaj trus nuh huff
ReplyDeleteAlhamdulillah hehe..
DeleteI like ur website
ReplyDeleteThanks
Delete