Kupikir oke juga
konsepnya untuk mempertimbangkan Smart City di kota tercintaku. Mengingat
Bandar Lampung sekarang mulai menjelma menjadi kota metropolitan layaknya Jakarta.
Tentu butuh kecanggihan
teknologi yang mutakhir namun tetap memegang teguh budaya baik Indonesia untuk
mengelola Bandar Lampung menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Berawal dari menonton
drama korea yang tadinya hanya suka karena alur cerita yang mereka buat, kini
beralih menjadi pengamat sekaligus penikmat kemajuan-kemajuan pola pikir dan
teknologi yang ada di Seoul, Korea Selatan.
Negara ini bisa serapih
dan semudah itu untuk melakukan berbagai aktivitas bagi warganya. Mulai dari
takjubnya keberadaan CCTV di setiap sudut kota sampai dengan tersedianya Wifi
gratis di berbagai tempat.
Oh ya, aku juga pernah
lihat di dalam drakor ada kasus orang hilang atau mereka yang berada di situasi
darurat namun bisa dengan mudah ditemukan keberadaannya. Tentunya bukan hanya
menggunakan CCTV.
Jadi ada teknologi yang
menggabungkan kamera CCTV dengan layanan berbasis lokasi, mungkin semacam GPS.
Tinggal kamu menekan tombol emergency pada smart device maka otomatis sinyal
darurat akan terkirim ke polisi, pemadam kebakaran dan sejenisnya.
Menurutku ini keren
sih, gimana ceritanya kalo konsep Smart City itu di terapkan di Indonesa
terutama di Bandar Lampung. Itu baru sebagian loh kecanggihan konsep Smart City
yang ada di Korea Selatan, namun aku sebagai penonton drama mereka saja sudah
merasa takjub.
kita tinggalkan dulu
cerita tentang Korea Selatan dengan Smart City yang membanggakannya. Beralih ke
negara sendiri, Alhamdulillah kini aku mulai merasakan konsep kota cerdas
tersebut di beberapa kota.
Contohnya ketika aku
diundang ke sebuah event Bank Indonesia, saat itu ada waktu luang yang
kugunakan untuk menulusuri jalan sekitaran hotel tempatku menginap.
Tibalah saatnya aku
untuk menyebrang jalan yang sangat padat kendaraan namun tak ditemukan jembatan
penyeberangan orang.
Tetep stay cool dong
gak mau terlihat gupek, hehe. Kuperhatikan orang-orang ketika hendak
menyebrang, mereka menekan tombol yang baru kutahu namanya Pelican Crossing.
Semacam tombol untuk
memudahkan pejalan kaki menyeberang jalan yang dilengkapi oleh lampu lalu
lintas dan suara.
Balik lagi kepada gagasan Smart City Bandar Lampung oleh Hartarto Lojaya, beliau mengharapkan nantinya Bandar Lampung menjadi bagian dari kota-kota maju di dunia yang sudah menerapkan kota cerdas.
Rancangan Smart City Bandar Lampung oleh Hartato Lojaya
Balik lagi kepada gagasan Smart City Bandar Lampung oleh Hartarto Lojaya, beliau mengharapkan nantinya Bandar Lampung menjadi bagian dari kota-kota maju di dunia yang sudah menerapkan kota cerdas.
Menurutku bukan sekedar
omong kosong belaka sih konsep Smart City Bandar Lampung ini digagas, karena di
era digital semua orang butuh yang namanya akses apapun yang serba mudah, cepat,
aman dan manfaat.
Hartarto Lojaya yang
merupakan pengusaha dan pernah menjadi anggota DPRD Lampung menegaskan dengan
adanya Smart City ini nantinya akan tercapai beberapa kemudahan.
Kemudahan
tersebut akan dirasakan oleh masyarakat Smart City Bandar lampung dalam hal:
- Proses pembayaran
terdigitalisasi atau dengan konsep cash less
Sistem cash less ini pernah kucoba saat mengirim paket ke konsumen lewat jasa pengiriman, jadi penjual gak perlu repot untuk bayar di tempat, karena pihak E-Commerce sendiri yang akan langsung mentransfer biaya kirim kepada pihak jasa pengiriman.
- Uang Elektronik
Kurasa kita sudah tak asing lagi dengan istilah ini. Sebagian besar dari kita pasti pernah menggunakan dompet digital seperti Ovo, Gopay, DANA dan lain sebagainya. Dengan memakai uang elektronik ini maka pembayaran semakin mudah. - Aplikasi Penanganan
Banjir
Hal ini tak kalah pentingnya, karena dengan adanya aplikasi ini maka diharapkan masyarakat menjadi lebih tanggap akan bencana banjir yang bisa saja sewaktu-waktu datang. - Lampu Penerangan
Dengan konsep ini maka lampu penerangan akan dibuat dengan sistem digital atau melalui sistem remot sehingga nyalah dan matinya bisa dikontrol dengan mudah.
- Perpajakan Sistem Cash
Less
Dengan adanya perpajakan Cash Less ini nantinya perpajakan dikoneksikan dengan vendor berbagai sistem non tunai atau cash less.
Yang kita harapkan
dengan adanya kemudahan dari konsep Smart City Bandar lampung adalah akan
tercipta tata kelola pemerintah yang baik, masyarakat atau SDM yang semakin
unggul, serta adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat.
Unsur Penting dari Konsep Smart City Hartarto Lojaya
Terkait terlaksananya
Smart City yang diusung oleh Hartarto Lojaya, terdapat enam unsur penting yang
bisa dicapai dari adanya konsep ini, mari simak ulasannya berikut ini.
1. Pemerintahan Cerdas (Smart Governance)
Smart Governance merupakan ikut sertanya masyarakat sipil dan para Ombudsman dalam pengawasan kerja dunia birokrasi.
Kalau aku boleh menyimpulkan dari unsur ini, konsep Smart City Bandar Lampung yang dicetuskan oleh Hartarto Lojaya dimaksudkan agar meminimalisir adanya prakter KKN di setiap instansi pemerintah.
Mulai dari perekrutan pejabat publik, pengambilan kebijakan, pemakaian anggaran, sampai pada penilaian dan pemberian sanksi bagi para PNS ataupun pejabat yang melanggar aturan.
Dengan adanya pemerintahan cerdas ini maka perekrutan pejabat mulai dari lurah, kepala dinas dan jabatan lainnya dilakukan dengan lelang jabatan yang dinilai langsung oleh masyarakat sipil.
Sehingga otomatis nantinya yang akan menjabat adalah orang-orang kompeten. Bukan karena sogok menyogok atau timbal balik keuntungan golongan tertentu saja.
Aku yakin dana fiktif kegiatan yang sudah menjadi rahasia umum di setiap instansi akan dapat diminimalisir untuk dipakai secara pribadi. Ah mending duitnya dibagi-bagi ke fakir miskin kalau pun ada lebih dana mah, atau kumpulin buat bantu bayar hutang negara.
Masalahnya pemerintahan yang cerdas ini tak mungkin bisa berjalan dengan mulus tanpa adanya sinergi dari masyarakat sipil, termasuk para profesional dan akadimisi.
2. Masyarakat Cerdas (Smart People)
Sering dengar istilah
Smart People ini dari Om Deddy Combuzier yang ternyata jika diterapkan ke dalam
elemen atau unsur penting Smart City akan semakin berbobot.
Smart People ini ditekankan pada kualitas sumber daya manusia yang ada di suatu kota, misal di Bandar Lampung, maka SDM yang ada di kota tersebut harus baik untuk terciptanya Smart City.
Pak Hartarto Lojaya dalam unsur ini tentunya harus memastikan bahwa Index Pembangunan Manusia (IPM), pelayanan kesehatan dan pendidikan berjalan dengan sangat baik. Misal dengan adanya perbaikan gaji guru dan tenaga medis, serta pendidikan dasar gratis.
Smart People ini ditekankan pada kualitas sumber daya manusia yang ada di suatu kota, misal di Bandar Lampung, maka SDM yang ada di kota tersebut harus baik untuk terciptanya Smart City.
Pak Hartarto Lojaya dalam unsur ini tentunya harus memastikan bahwa Index Pembangunan Manusia (IPM), pelayanan kesehatan dan pendidikan berjalan dengan sangat baik. Misal dengan adanya perbaikan gaji guru dan tenaga medis, serta pendidikan dasar gratis.
![]() |
Ilustrasi penerapan konsep Smart City Bandar Lampung oleh Hartarto Lojaya |
Lalu apakah sudah cukup
hanya sampai di situ? Tentunya tidak, banyak keresahan di masyarakat misalnya
di saat butuh berobat mereka mengalami kesulitan entah itu prosedur rujukan
rumah sakit, administrasi dan lain sebagainya.
Diharapkan dengan adanya modal awal Smart People ini kedepannya segala sistem administrasi atau pelayanan public bisa dibuat lebih mudah dan cepat dengan menerapkan teknologi terkini.
Hadirnya BPJS dari pemerintah pusat pun agar lebih diperhatikan oleh setiap layanan medis tiap daerah, supaya mereka yang sudah terdaftar menjadi anggota BPJS dapat diperlakukan dengan baik dari segi sarana dan prasarananya.
Diharapkan dengan adanya modal awal Smart People ini kedepannya segala sistem administrasi atau pelayanan public bisa dibuat lebih mudah dan cepat dengan menerapkan teknologi terkini.
Hadirnya BPJS dari pemerintah pusat pun agar lebih diperhatikan oleh setiap layanan medis tiap daerah, supaya mereka yang sudah terdaftar menjadi anggota BPJS dapat diperlakukan dengan baik dari segi sarana dan prasarananya.
Karena Smart People gak hanya soal kecerdasan intelektual, tapi juga soal kesehatan masyarakatnya yang baik.
3. Ekonomi Cerdas (Smart Economy)
Adanya jalur tol
Sumatera sebenarnya sangat menguntungkan, karena dengan begitu Smart City yang
digagas oleh Hartarto Lojaya bisa lebih mudah diwujudkan. Apalagi untuk
pencapaian unsur Smart Economy.
Lokasi Bandar lampung yang strategis yakni sebagai akses pintu Sumatera-Jawa atau sebaliknya seharusnya bisa menjadi lahan untuk perbaikan potensi perdagangan, jasa, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Misal nih dari segi perdagangan, Pemerintah fokus menyediakan fasilitas umum yang baik dan masyarakat fokus memaksimalkan potensinya untuk menjual keperluan sandang, pangan maupun papan.
Lokasi Bandar lampung yang strategis yakni sebagai akses pintu Sumatera-Jawa atau sebaliknya seharusnya bisa menjadi lahan untuk perbaikan potensi perdagangan, jasa, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Misal nih dari segi perdagangan, Pemerintah fokus menyediakan fasilitas umum yang baik dan masyarakat fokus memaksimalkan potensinya untuk menjual keperluan sandang, pangan maupun papan.
Hal lain yang dapat
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dari segi
perdagangan bisa diupayakan perbaikan dan promosi besar-besaran pasar
tradisonal. Masa mau pasar tradisional tergusur oleh swalayan besar yang lebih
modern milik individu?
Bandar Lampung meski
kini seolah menjelma menjadi kota metropolitan, namun aku tetap bersyukur
karena kita semua masih bisa melihat bagaimana Allah SWT menitipkan banyak
sekali potensi wisata alamnya.
Seperti wisata pantai
dan wisata perbukitan yang menurutkan masih cukup asri untuk ukuran sebuah kota
modern. Kalau aku boleh usul, semoga dengan adanya Smart City Hartarto Lojaya
nanti dapat menekan pembangunan perumahan di wilayah bukit atau tebingan.
Karena apa? Karena area
bukit atau tebingan itu pemandangannya indah untuk dijadikan tempat wisata kota
Bandar Lampung, selain itu menjadikan area ini sebagai pemukiman penduduk
kurasa kurang tepat, pasalnya bisa membahayakan jiwa para penghuni perumahan
tersebut jika terjadi longsor.
Potensi wisata alam
yang ada di Bandar Lampung seperti Buhe Itadara dan lain-lain rasanya kurang lengkap dinikmati jika akses jalan
menuju tempat wisata tersebut hancur.
Oleh sebab itu Smart
Economy seharusnya hadir agar dapat mengatasi permasalahan jalan yang rusak
menuju tempat wisata di Bandar Lampung.
Kalau bicara tentang
Ekonomi kreatif, Pak Hartart Lojaya ingin mewujudkan kolaborasi dengan home
industri dan pedagang kecil agar dapat ditopang oleh Bank Pasar.
Pastinya jika konsep
ini berjalan dengan lancar Insyaallah akan banyak lapangan kerja baru yang
tercipta. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui bukan?
4. Kehidupan Cerdas (Smart Living)
Sama seperti manusia, kota yang cerdas tak hanya cukup dilihat dari infrastruktur yang berjalan dengan baik saja, karena Smart City Bandar Lampung memerlukan keseimbangan antara pembangunan yang lancar dan masyarakat yang memiliki sikap toleran terhadap budaya, agama, suku maupun warna kulit yang ada di dalamnya.
Tak lupa juga untuk
memikirkan kualitas tumbuh kembang anak dengan menyediakan lebih banyak lagi
taman bermain anak yang baik fasilitasnya.
Jadi gak ada cerita lagi ya anak-anak kekurangan lahan bermain dan terpaksa main di jalan yang berakibat fatal untuk keselamatan mereka. Aku berharap sih begitu, anak-anak sekarang dan di masa depan bisa merasakan indahnya bermain di masa kecil.
Untuk para orang
tuanya, bisa dengan tenang dan mudah untuk mencari rejeki. Sehingga gak ada
lagi anak yang putus sekolah karena faktor biaya.
Bukan hanya untuk
anak-anak, taman-taman kota yang asri juga bisa menjadi tempat santai yang
nyaman buat para orang tua di masa senjanya.
5. Mobilitas Cerdas (Smart Mobility)
Selama kuliah di
Jabodetabek, aku cukup dimanjakan dengan aneka transportasi umum yang cukup
baik fasilitasnya. Bahkan tiba-tiba punya hobi naik kereta entah kemanapun
perginya.
Smart City Jakarta aku rasa sudah cukup berkembang dengan baik dengan aneka transportasi umum yang baik dari mulai busway, commuter line, LRT, sampai yang terbaru MRT.
Bukan maksud tak bersyukur dengan transportasi yang ada di Bandar Lampung, cuma boleh dong aku berharap kalau transportasi umum di Bandar Lampung kedepannya bisa lebih baik lagi.
Smart City Jakarta aku rasa sudah cukup berkembang dengan baik dengan aneka transportasi umum yang baik dari mulai busway, commuter line, LRT, sampai yang terbaru MRT.
Bukan maksud tak bersyukur dengan transportasi yang ada di Bandar Lampung, cuma boleh dong aku berharap kalau transportasi umum di Bandar Lampung kedepannya bisa lebih baik lagi.
Masalahnya belum sampai
tempat tujuan kepala keburu pusing dan perut tetiba mual karena angkot
begajulan, huft.
Nah dengan konsep Smart
City ala Hartarto Lojaya ini diharapkan transportasi umum Bandar Lampung akan
lebih nyaman, aman dan murah.
Karena aku pernah punya
pengalaman merasa tak aman saat naik transportasi umum sampai harus meliburkan
diri naik angkot karena takut dengan adanya orang jahat.
Konsep Mobilitas Cerdas
(Smart Mobility) bisa juga diwujudkan dengan menyediakan lahan khusus sepeda
dan para pejalan kaki yang merupakan salah satu perwujudan dari Smart City
Bandar Lampung gagasan Hartarto Lojaya.
Ide lain yang bisa dikembangkan sebagai bentuk konsep Smart City Bandar Lampung adalah dengan adanya Bandar Lampung Center sebagai layanan pengaduan masyarakat 24 jam.
Ide lain yang bisa dikembangkan sebagai bentuk konsep Smart City Bandar Lampung adalah dengan adanya Bandar Lampung Center sebagai layanan pengaduan masyarakat 24 jam.
6. Lingkungan Cerdas (Smart Environment)
Nah unsur Smart City yang satu ini merupakan perwujudan dari konsep lingkungan yang aman dan nyaman untuk warga.
Seperti beberapa kota di Indonesia yang sudah menerapkan poin lingkungan cerdas, nantinya Bandar Lampung diharapkan mempunya pusat taman santai yang aman dan nyaman untuk keluarga.
Tersedia toilet umum dan musola yang bersih, gak ada sampah berserakan dimana-mana, gorong-gorong yang gak bikin hidung tersiksa, fasilitas olahraga yang lengkap, serta polusi udara yang minim.
Untuk menerapkan konsep ini seharusnya memang ada kerjasama antar pemerintah dan pihak swasta. Karena biar gedung-gedung tinggi yang mungkin saja bisa menjadi penyebab polusi bisa diselipkan dengan taman yang nyaman untuk para karyawan agar mereka bisa sedikit lebih santai menghadapi rutinitas kerja.
Tak luput juga
rencananya konsep Smart City Bandar Lampung oleh Hartarto Lojaya ini ingin
mengembangkan program bedah kampung. Sehingga memfasilitasi tiap-tiap kampung
atau kelurahan dengan kawasan hijau dan fasilitas warga yang memadai.
Kan seru tuh kalo
setiap kelurahan di Bandar Lampung pada nanem cabe, tomat dan tanaman hijau
lain yang pastinya berguna buat warga itu sendiri.
Juga tak luput dari
rencana Smart City Bandar Lampung adalah untuk memperbaiki sistem aliran sungai
sehinga mengurangi potensi banjir, sungai menjadi lebih bersih atau bahkan bisa
jadi alternatif wisata alam yang diperbarui nantinya seperti wisata arum jeram
misalnya.
Aku sih yakin jika konsep ini dijalankan dengan tujuan mulia dan sungguh-sungguh tanpa embel-embel di belakangnya, Insyaallah Bandar Lampung akan semakin maju lagi kedepannya. Kota Tapis Berseri ini akan semakin berseri dengan perubahan menakjubkan dari konsep Smart City yang diwujudkan nantinya.
Aku sih yakin jika konsep ini dijalankan dengan tujuan mulia dan sungguh-sungguh tanpa embel-embel di belakangnya, Insyaallah Bandar Lampung akan semakin maju lagi kedepannya. Kota Tapis Berseri ini akan semakin berseri dengan perubahan menakjubkan dari konsep Smart City yang diwujudkan nantinya.
Memahami konsep smart city bandar lampung dari artikel ini sangat menarik. Jika direalisasikan dan dapat terealisasi artinya berkembangnya kota akan lebih cepat. Apalagi sekarang teknologi menguasai hampir setengahnya masyarakat kota bahkan lebih. Maka pemerapannya harus tepat, biar semua yang ingin dicapai bisa lebih cepat.
ReplyDelete